- Pengertian Akhlaq
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi,
perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya
“Khuluqun” yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku
atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan
“khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan ” Khaliq” yang berarti
Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang diciptakan.
Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu
maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang
yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan
semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu
seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul
dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran,
perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan
tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam.
Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang
itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang
sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni
pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar)2 .Akhlak
merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani,
pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu
kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua
yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam
diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang
baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna,
mana yang cantik dan mana yang buruk.
Diterjemah dari kitab Is’af thalibi Ridhol Khllaq bibayani Makarimil
Akhlaq.Akhlak adalah sifat-sifat dan perangai yang diumpamakan pada manusia
sebagai gambaran batin yang bersifat maknawi dan rohani.Dimana dengan gambaran
itulah manusia dibangkitkan disaat hakikat segala sesuatu tampak dihari kiamat
nanti.
Akhlak adalah kata jamak dari khuluk yang kalau dihubungkan dengan
manusia,kata khuluk lawan kata dari kholq.
Perilaku dan tabiat manusia baik yang terpuji maupun yang tercela disebut
dengan akhlak.Akhlak merupakan etika perilaku manusia terhadap manusia
lain,perilaku manusia dengan Allah SWT maupun perilaku manusia terhadap
lingkungan hidup.
Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan
sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah.Acuhannya adalah Al-Qur’an
dan Hadist serta berlaku universal.
B. Macam-macam
akhlak terpuji
Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya
adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk
Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan
masih banyak lagi.
Husnuzzan adalah berprasangka baik
atau disebut juga positive thinking.Lawan dari kata ini adalah su’uzzan yang
artinya berprasangka buruk ataup negative thinking.
Gigih atau kerja keras serta optimis
termasuk diantara akhlak mulia yakni percaya akan hasil positif dalam segala
usaha.
Berinisiatif adalah perilaku yang
terpuji karena sifat tersebut berarti mampu berprakarsa
melakukan kegiatan yang positif serta menhindarkan sikap terburu-buru bertindak
kedalam situasi sulit,bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu
perintah,dan selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai
situasi guna kepentingan masyarakat.
Rela
berkorban artinya rela mengorbankan apa yang kita miliki demi
sesuatu atau demi seseorang.Semua ini apabila dengan maksud atau dilandasi niat
dan tujuan yang baik.
Tata
karma terhadap sesama makhluk Allah SWT ini sangat dianjurkan
kepada makhluk Allah karena ini adalah salah satu anjuran Allah kepada kaumnya.
Adil dalam
bahasa arab dikelompokkan menjadi dua yaitu kata al-‘adl dan al-‘idl.Al-‘adl
adalah keadilan yang ukurannya didasarkan kalbu atau rasio,sedangkan al-‘idl
adalah keadilan yang dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh
pancaindera seperti hitungan atau timbangan.
Ridho
adalah suka,rela,dan senang.Konsep ridho kepada Allah mengajarkan manusia untuk
menerima secara suka rela terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita.
Amal
Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif
atau bermanfaat.
Sabar adalah
tahan terdapat setiap penderitaan atau yang tidak disenangi dengan sikap ridho
dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.
Tawakal
adalah berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau menunggu
hasil dari suatu pekerjaan.
Qona’ah
adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat
ketidakpuasan atau kekurangan..
Bijaksana
adalah suatu sikap dan perbuatan seseorang yang dilakukan dengan
cara hati-hati dan penuh kearifan terhadap suatu permasalahan yang terjadi,baik
itu terjadi pada dirinya sendiri ataupun pada orang lain.
Percaya
diri adalah keadaan yang memastikan akan kemampuan seseorang dalam
melakukan suatu pekerjaan karena ia merasa memiliki kelebihan baik itu
kelebihan postur tubuh,keturunan,status social,pekerjaan ataupun pendidikan.
1). Akhlak kepada Pencipta
Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta
adalah Taubat.Taubat secara bahasa berarti kembali pada kebenaran.Secara
istilah adalah meninggalkan sifat dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa
dengan penuh penyesalan dan berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi
kesalahan yang serupa.Dengan kata lain,taubat mengandung arti kembali kepada
sikap,perbuatan atau pendirian yang baik dan benar serta menyesali perbuatan
dosa yang sudah terlanjur dikerjakan.
# Menurut Ibnu Katsir
Taubat adalah Tobat adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan
menyesali atas dosa yang pernah dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan
melakukan kesalahan yang sama pada masa mendatang.
# Menurut A.Jurjani
Tobat adalah kembali pada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati
dari perbuatan dosa dan melaksanakan segala kewajiban kepada Tuhan.
# Menurut Hamka
Tobat adalah kembali ke jalan yang benar setelah menempuh jalan yang
sangat sesat dan tidak tentu ujungnya.
2). Akhlak terhadap Sesama
Setelah mencermati kondisi realitas social tentunya tidak terlepas
berbicara masalah kehidupan.Masalah dan tujuan hidup adalah mempertahankan
hidup untuk kehidupan selanjutnya dan jalan mempertahankan hidup hanya dengan
mengatasi masalah hidup.Kehidupan sendiri tidak pernah membatasi hak ataupun
kemerdekaan seseorang untuk bebas berekspresi,berkarya.Kehidupan adalah saling
berketergantungan antara sesama makhluk dan dalam kehidupan pula kita tidak
terlepas dari aturan-aturan hidup baik bersumber dari norma kesepakatan ataupun
norma-norma agama,karena dengan norma hidup kita akan jauh lebih mewmahami apa
itu akhlak dalam hal ini adalah akhlak antara sesama manusia dan makhluk
lainnya.
Dalam aklak terhadap sesama dibedakan mnjadi dua
macam :
a)
Akhlak kepada sesama muslim.
Sebagai umat pengikut Rasullulah tentunya jejak langkah beliau merupakan
guru besar umat Islam yang harus diketahui dan patut ditiru,karena kata rasululah
yang di nukilkan dalam sebuah hadist yang artinya “sesungguhnya aku di utus
untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”.Yang dimaksud akhlak yang mulia adalah
akhlak yang terbentuk dari hati manusia yang mempunyai nilai ibadah setelah
menerima rangsangan dari keadaan social.Karena kondisi realitas social yang
membentuk hadirnya karakter seseorang untuk menggapai sebuah
keadaan.Contohnya:ketika kita ingin di hargai oleh orang lain,maka kewajiban
kita juga harus menghargai orang lain,menghormati orang yang lebih
tua,menyayangi yang lebih muda,menyantuni yang fakir karena hal itu merupakan
cirri-ciri akhlak yang baik dan terpuji.Contoh lain yang merupakan akhlak
terpuji antar sesame muslim adalah menjaga lisan dalam perkataan agar tidak
membuat orang lain disekitar kita tersinggung bahkan lebih menyakitkan lagi
ketika kita berbicara hanya dengan melalui bisikan halus ditalinga teman
dihadapan teman-teman yang lain,karena itu merupakan etika yang tidak sopan
bahkan diharamkan dalam islam.
b)
Akhlak
kepada sesama non muslim
Akhlak antara sesama non muslim,inipun diajarkan dalam agama karena
siapapun mereka,mereka adalah makhluk Tuhan yang punya prinsip hidup dengan
nilai-nilai kemanusiaan.Namun sayangnya terkadang kita salah menafsirkan bahkan
memvonis siapa serta keberadaan mereka ini adalah kesalahan yang harus dirubah
mumpung ada waktu untuk perubahan diri.Karena hal ini tidak terlepas dari etika
social sebagai makhluk yang hidup social.Berbicara masalah keyakinan adalah
persoalan nurani yang mempunyai asasi kemerdekaan yang tidak bias dicampur
adukkan hak asasi kita dengan hak merdeka orang lain,apalagi masalah keyakinan
yang terpenting adalah kita lebih jauh memaknai kehidupan social karena dalam
kehidupan ada namanya etika social.Berbicara masalah etika social adalah tidak
terlepas dari karakter kita dalam pergaulan hidup,berkarya hidup dan
lain-lain.Contohnya bagaimana kita menghargai apa yang menjadi keyakinan
mereka,ketika upacara keagamaan sedang berlangsung ,mereka hidup dalam
minoritas sekalipun.Memberi bantuan bila mereka terkena musibah atau lagi
membutuhkan karena hal ini akhlak yang baik dalam kehidupan non muslim.
c)
Kesimpulan Akhlak Kepada Sesama
Setelah menelaah dan memahami akhlak kepada sesama sebagai kesimpulannya
adalah sesungguhnya dalam kehidupan,kita tidak terlepas dari apa yang sudak ada
dalam diri kita sebagai manusia termasuk salah satunya adalah akhlak.Karena
akhlak adalah salah satu predikat tang disandang oleh manusia akhlak akan
berjalan setelah manusia itu sendiri berada dalam alam social.Baik dan buruknya
akhlak kepada sesama tergantung dari orang menjalani hidup,apakah membentuk
karakternya dengan akal atau dengan hati karena keduanya adalah sumber.Jadi
kesimpulan akhlak antar sesama yaitu sangat dianjurkan selama apa yang dilakukan
punya nilai ibadah .
Dengan demikian orang yang berakal dan beriman wajib untuk mengerahkan
segala kemampuannya untuk meluruskan akhlaknya dan berperilaku dengan perilaku
yang dicintai Allah SWT.Serta melaksanakan maksud dan tujuan dari terutusnya
baginda Rasullulah SAW yang bersabda:
“Sesungguhnya
aku diutus hanya untuk menyempurnakan Akhlak”
Dari penjelasan ini menunjukkan bahwa: kesempurnaan akhlak yang hanya
untuk itu Rasullulah diutus,merupakan ukuran baik dan tidaknya seseorang baik
di dunia ini atau di akhirat nanti.Oleh karena itu wajib bagi setiap kaum
muslimin agar budi pekertinya.Baik kepada dirinya,keluarga,dan orang-orang yang
menjadi tanggung jawabnya.
3). ADIL
Pengertian
adil adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.Adil juga berarti tidak
berat sebelah,tidak memihak.Dengan demikian berbuat adil adalah memerlukan hak
dan kewajiban secara seimbang tidak memihak dan tidak merugikan pihak
manapun.Sebagai contoh seseorang yang adil akan melaksanakan tugas sesuai
fungsi dan kedudukannya,menghukum orang yang bersalah melakukan tindak
pidana,membarikan hak orang lain sesuai dengan haknya tanpa mengurngi
sedikitpun.
Firman Allah
di dalam Al-Qur’an yang mamarintahkan berbuat adil antara lain:
Al-Qur’an
surat Al-Maidah ayat 8
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ
وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ
أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Berlaku adil harus diterapkan kapada siapa saja tanpa membedakan
suku,agama atau status sosial.Bahkab perlaku adil diterapkan kepada keluarga
dan kerabat sendiri.Sebagaimana firman Allah berikut ini
Al-Qur’an surat An-nisa Ayat 135
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri
atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia[361] kaya
ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu
memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.
Dalam ayat tersebut Allah SWT memerintahkan kepada hambanya yang beriman
supaya menjadi orang yang benar-benar menegakkan keadilan ditengah masyarakat.Berani
menjadi saksi akrena Allah,walaupun yang menjadi tergugat dan terdakwa adalah
diri sendiri,orang tua dan kerabat.
Oleh karena itu hukum harus diterapkan secara adil kepada semua
masyarakat,karena sekali ada pihak yang merasa dizalimi dengan cara
diperlakukan secara tidak adil,maka akan menimbulkan gejolak.Firman Allah lain
tentang dali terdapat dalam surat An Nahl ayat 90
Artinya:
Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku ADIL dan berbuat kebajikan, memberi kepada
kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil
pelajaran.
4). RIDHO
Ridho menurut bahasa artinya rela,sedangkan
menurut istilah ridha artinya menerima dengan senang hati segala sesuatu yang
diberikan Allah SWT.Yakni berupa ketentuan yang telah ditetapkan baik berupa
nikmat maupun saat terkena musibah.Orang yang mempunyai sifat tidak mudah
bimbang,tidak mudah menyesal ataupan menggerutu atas kehidupan yang diberikan
olaeh Allah,tidak iri hati atas kelebihan orang lain,sebab dia berkeyakinan
bahwa semua berasal dari Allah SWT,manusia hanya berusaha.Ridho bukan ebrarti
menyerah tanpa usaha namanya putus asa.Dan sikap putus asa tidak dibenarkan
dalam agama islam.
Firman Allah
dalam Al-qur’an surat A-baqarah ayat 153
Artinya:
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh
jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu
Bagaimanakah caranya agar seseorang bisa memunculkan rasa ridho ketika
menerima kenyataan pahit yang tidak dikehendaki?Caranya yang paling jitu adalah
dengan menyadari bahwa Allah SWT maha adil dan bijaksana dalam setiap ketetapan
dan keputusannya.hendaklah seseorang yakin bahwa Allah tidak pernah salah dalam
memutuskan suatu hal.
Sebenarnya sikap ridho adalah perasan hati yang senantiasa merasa bahagia
ketika menerima takdir baik apapun.Melalui sikap ridho seseorang akan mudah
bersabar menghadapi berbagai macam cobaan.
Ridho mencerminkan puncak ketenangan jiwa seseorang.Orang yangtelah
menempati tingkatan ridho tidak akan mudah tergoncang apapun yang
dihadapinya.Baginya apapun yang terjadi dialam ini merupakan kodrat atau
kekuasaan dan irodat kehendak Allah.Segalanya harus diterima dengan rasa tenang
danikhlas karena hal tersebut adalah pilihan Allah SWT yang berarti pilihan
terbaik.
5). AMAL SHALIH
Amal berasal dari bahasa arab yang terbantuk masdar yaitu ya’mal
yang artinya segala pekerjaan atau perbuatan.Sedangkan shalih artimya
bagus.Amal shalih berarti segala perbuatan/pekerjaan yang bagus yang
berguna bagi pribadi,keluarga,masyarakat dan manusia secara
keseluruhan.Kebalikan dari amal shalih adalah amalan sayyi’an atau amal jelek
yaitu perbuatan yang mendatangkan madhorot,baik bagi pelaku maupun orang lain.
Secara garis
besar amal shalih dapat dibagi dua macam:
1. Amal
shalih yang bersifat vertikal,dalam hal ini diwujudkan dalam bentuk ibadah
ritual kepada Allah SWT
2. Amal
shalih ag bersifat horisontal yakni segala bentuk aktivitas sosial
kemasyarakatan,bentuk politik yang diniati untuk bekal kehidupan alam akhirat.
Islam merupakan agama yang sama sekali tidak membadakan nilai ibadah yang
terkandung dalam amal shalih yang barsifat vertikal maupum horisontal.Karena
islam menghendaki umatnya menjadi penganut agama yang memiliki kedua keshalihan
tersebut yaitu keshalihan individual setelah menunaikan amal shalih vertikal
dan sekaligus manjadi anggota masyarakat yang memiliki keshalihan sosial
setelah melakukan amal shalih horisontal.